• Beranda
  • Tentang Kami
    • Perusahaan Kami
      • Profil Perusahaan
      • Visi dan Misi
      • Struktur Organisasi
      • Struktur Perusahaan
    • Bisnis Kami
      • Perkebunan
      • Pabrik
      • Lokasi
    • Proses Bisnis Terpadu
    • Kepemimpinan Perusahaan
  • Investor
    • Rilis Perusahaan
    • Rapat Umum Pemegang Saham
    • Laporan Tahunan
    • Laporan Keuangan
    • Sorotan Keuangan
    • Prospektus
  • ESG
    • Keberlanjutan
      • Kebijakan Keberlanjutan
      • Kesehatan dan Keselamatan Kerja
      • Pencegahan dan Penanganan Kebakaran
      • Rantai Pasok
      • Tanggung Jawab Sosial
      • Tanggung Jawab Lingkungan
      • Sertifikasi dan Penghargaan
      • Pengaduan
      • Laporan Keberlanjutan
    • Tangung Jawab Sosial
      • Kebijakan Hak Azasi Manusia
      • Kegiatan sosial
    • Tata Kelola Perusahaan
      • Komite
      • Pedoman Kerja Direksi
      • Pedoman Kerja Komisaris
      • Sekretaris Perusahaan
      • Lembaga Penunjang
      • Kode Etik
      • Manajemen Resiko
      • Piagam Komite Audit
      • Piagam Komite ESG
      • Piagam Audit Internal
  • Publikasi
    • Blog
    • Berita Perusahaan
    • Liputan Media
  • Kontak
  • Karir
EN | ID
  • Beranda
  • Tentang Kami
    • Perusahaan Kami
      • Profil Perusahaan
      • Visi dan Misi
      • Struktur Organisasi
      • Struktur Perusahaan
    • Bisnis Kami
      • Perkebunan
      • Pabrik
      • Lokasi
    • Proses Bisnis Terpadu
    • Kepemimpinan Perusahaan
  • Investor
    • Rilis Perusahaan
    • Rapat Umum Pemegang Saham
    • Laporan Tahunan
    • Laporan Keuangan
    • Sorotan Keuangan
    • Prospektus
  • ESG
    • Keberlanjutan
      • Kebijakan Keberlanjutan
      • Kesehatan dan Keselamatan Kerja
      • Pencegahan dan Penanganan Kebakaran
      • Rantai Pasok
      • Tanggung Jawab Sosial
      • Tanggung Jawab Lingkungan
      • Sertifikasi dan Penghargaan
      • Pengaduan
      • Laporan Keberlanjutan
    • Tangung Jawab Sosial
      • Kebijakan Hak Azasi Manusia
      • Kegiatan sosial
    • Tata Kelola Perusahaan
      • Komite
      • Pedoman Kerja Direksi
      • Pedoman Kerja Komisaris
      • Sekretaris Perusahaan
      • Lembaga Penunjang
      • Kode Etik
      • Manajemen Resiko
      • Piagam Komite Audit
      • Piagam Komite ESG
      • Piagam Audit Internal
  • Publikasi
    • Blog
    • Berita Perusahaan
    • Liputan Media
  • Kontak
  • Karir
  • Komite
  • Pedoman Kerja Direksi
  • Pedoman Kerja Komisaris
  • Sekretaris Perusahaan
  • Lembaga Penunjang
  • Kode Etik
  • Manajemen Resiko
  • Piagam Komite Audit
  • Piagam Komite ESG
  • Piagam Audit Internal

Manajemen Resiko


Risiko Utama Yang Berpengaruh Signifikan Terhadap Kelangsungan Usaha Perseroan


Risiko fluktuasi harga pasar CPO

Harga jual produk kelapa sawit dan produk turunannya sangat dipengaruhi oleh harga pasar internasional maupun dalam negeri, yang mana fluktuasi harga tersebut dipengaruhi oleh sejumlah faktor-faktor yang berada diluar kendali Perseroan seperti berikut:

  1. Tingkat produksi dan konsumsi dunia atas produk CPO dan turunannya, serta minyak nabati substitusi atau pesaing lainnya.
  2. Tingkat persediaan internasional maupun dalam negeri atas produk CPO dan turunannya, serta minyak nabati substitusi atau pesain lainnya.
  3. Pajak dan tarif bea.
  4. Kebijakan-kebijakan dan program-program Pemerintah.
  5. Keadaan Cuaca
  6. Perekonomina dunia secara umum.

Setiap fluktuasi yang signifikan pada harga pasar CPO akan mempengaruhi harga produk Perseroan, yang dapat memberi dampak negatif terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan, kinerja, dan prospek usaha Perseroan dan Perusahaan Anak.

Managemen Risiko

Perseroan tidak dapat menghidari risiko akibat dari fluktuasi harga yang terjadi di pasar international atas komoditas CPO dan turunannya. Perusahaan akan berusaha memitigasi fluktuasi harga dengan pengendalian biaya yang efisien dan efektif melalui mekanisasi dan penggunaan sumber daya secara tepat dan terukur. Selain itu Perseroan akan melakukan hedging CPO di Bursa Derivative Kuala Lumpur.

Risiko kondisi cuaca yang buruk

Produktivitas tandan buah segar sangat tergantung pada kondisi cuaca di Indonesia. Curah hujan yang terlalu tinggi atau musim kering yang terlalu lama akan menyebabkan turunnya produktivitas kebun secara keseluruhan/ turunnya hasil TBS dari supplier Perseroan. Curah hujan yang terlalu tinggi akan menyebabkan buruknya penyerbukan tanaman dan penurunan efektivitas pemupukan, sementara kekeringan mengakibatkan berkurangnya tandan buah dan turunnya tingkat ekstraksi minyak. Tingkat kekeringan yang sangat tinggi juga dapat menimbulkan kebakaran pada lahan perkebunan.

Secara historis, harga CPO biasanya akan meningkat pada saat pasokan turun karena dampak dari kondisi cuaca sehingga pada akhirnya akan mengurangi dampak negatif dari turunnya tingkat produksi, hal tersebut dapat memberi dampak negatif terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan, kinerja, dan prospek usaha Perseroan dan Perusahaan Anak.

Managemen Risiko

Perseroan berupaya memitigasi risiko ini dengan selalu aktif memantau perubahan cuaca dan melakukan prediksi cuaca. Selain itu, perusahaan telah membangun banyak menara api untuk memantau kebakaran. Perseroan juga memastikan semua parit di cuci 1 -2 kali setiap tahun untuk mengurangi risko banjir.

Risiko serangan hama

Prosedur budidaya tanaman kelapa sawit yang kurang baik dapat menyebabkan hasil tandan buah segar Perseroan dan Perusahaan Anak sangat rentan terhadap serangan hama dan penyakit seperti hama serangga, tikus, virus, jamur ganoderma dan hama tersebut dapat menginfeksi TBS kelapa sawit sehingga tanaman kelapa sawit tersebut menjadi mati dan atau menurun kualitasnya.

Apabila hal tersebut terjadi, luas area panen dari Perseroan dan Perusahaan Anak akan menurun dan produktivitas juga akan turut menurun. Terlebih lagi, Perseroan dan Perusahaan Anak juga perlu mengimplementasikan prosedur tambahan untuk memberantas hama tersebut dan akan menimbulkan biaya tambahan bagi Perusahaan Anak.

Apabila Perusahaan Anak tidak dapat menangani atau meminimalkan serangan hama, hal tersebut dapat memberi dampak negatif terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan, kinerja, dan prospek usaha Perseroan dan Perusahaan Anak.

Managemen Risiko
Perseroan telah melakukan hal-hal berikut untuk mengurangi resiko:
  1. melakukan deteksi awal (Early warning System) untuk semua gangguan hama dan penyakit.
  2. membangun kandang Gopon dengan perbandingan 1 unit untuk 10 Ha sebagai antisipasi serangan hama tikus yang menyerang tanaman muda sampai tanaman tua.
  3. membudidayakan tanaman beneficial plant pada tepi jalan Main Road dan Collection Road dengan perbandingan Casia Cobanensis 60%, Antogonon 20% dan Tunera Subulata 20% untuk mengantisipasi serangan hama pemakan daun kelapa sawit.
  4. Ganoderma (Penyakit Busuk Pangkal Batang) yang ditemukan dalam kebun hanya dapat dilakukan isolasi parit dengan kedalaman 60 cm dan lebar 40 cm dengan radius 2 meter dari batang guna mencegah terjadi penyebaran.
Risiko Pandemi Virus COVID-19

Penyebaran pandemi Virus Covid-19 yang telah berlangsung dari akhir tahun 2019 menjadi tantangan yang besar bagi sebagian besar industri secara global. Untuk mengantisipasi penyebarluasan virus Covid-19, berbagai negara telah mengambil kebijakan lockdown dan membatasi aktivitas impor berbagai komoditas, termasuk CPO. Sehingga ekspor kelapa sawit Indonesiamengalami kontraksi yang cukup signifikan.

Jika pandemi tersebut berlangsung dalam jangka waktu lama sehingga terus mempengaruhi permintaan dan harga produk Perseroan dan Perusahaan Anak, maka hal tersebut dapat memberi dampak negatif pada kegiatan usaha, kondisi keuangan, kinerja dan prospek usaha Perseroan dan Perusahaan Anak.

Managemen Risiko
Cara-cara yang dilakukan Perseroan untuk mitigasi risiko Covid-19 di unit operasional Kebun dan Pabrik STA Resources:
  1. Menerapkan protokol kesehatan (prokes) 5M kepada setiap karyawan khususnya selama berada diarea kerja untuk memutus rantai penyebaran Covid-19, yaitu:
    1. memakai masker
    2. mencuti tangan pakai sabun atau handsanitizer
    3. menjaga jarak
    4. menghindari/menjauhi kerumunan
    5. mengurangi mobilitas
  2. Melakukan vaksinasi Covid-19 kepada seluruh karyawan
  3. Menyiapkan rumah isolasi di setiap unit Kebun dan Pabrik
  4. Menyediakan obat-obatan dan vitamin bagi karyawan yang terinveksi Covid-19 sebelum penanganannya ditanggulangi oleh negara / pemerintah.
  5. Senantiasa memantau dan memperbaharui perkembangan informasi tentang Covid-19 di wilayah operasional Perseroan
  6. Membentuk tim penanganan Covid-19 ditempat kerja terdiri dari Pimpinan Unit, bagian SDM, tim K3 dan petugas kesehatan
  7. Tim penanganan Covid-19 memberikan kebijakan dan prosedur untuk pekerja melaporkan setiap ada kasus dicuriagai Covid-19 (gejala demam/batuk/pilek/nyeri tenggorokan/sesak nafas) untuk dilakukan pemantauan oleh petugas kesehatan
  8. Mengedukasi secara intensif kepada seluruh pekarja agar memberikan pemahaman yang benar terkait masalah pandemi Covid-19, sehingga pekerja mendapatkan pengetahuan untuk secara mandiri melakukan tindakan preventif dan promotif guna mencegah penularan penyakit, serta mengurangi kecemasan berlebihan akibat informasi tidak benar.
Risiko Persaingan Usaha

Indonesia memiliki banyak perusahaan-perusahaan penghasil produk sejenis. Sebagai salah satu produk komoditi, harga CPO ditentukan oleh harga pasar internasional yang juga dipakai untuk penjualan dalam negeri. Sebagai produsen yang sampai saat ini produknya dipasarkan di dalam dan luar negeri, Perseroan menghadapi persaingan di dalam dan di luar negeri dari perusahaan yang juga memproduksi produk sejenis atau produk pengganti yang dapat mempengaruhi kondisi pasar produknya. Jika pasokan produk meningkat melebihi tingkat permintaan atau semakin kompetitifnya harga jual produk pengganti maka harga jual juga dapat turun sehingga dapat menurunkan tingkat keuntungan Perseroan.

Industri minyak sawit juga bersaing dengan minyak-minyak nabati lainnya dalam segmen biofuel dikarenakan sebagian besar biofuel diproduksi dari minyak-minyak nabati di antaranya yaitu minyak sawit, rapeseed oil dan minyak kedelai. Minyak sawit merupakan minyak nabati yang tidak terlalu mahal apabila dibandingkan dengan minyak nabati lainnya, dimana sebagian besar minyak-minyak nabati lainnya menuntut premium yang signifikan diatas harga minyak sawit, penurunan harga dari sebagian besar minyak nabati lainnya dapat menyebabkan para produsen biofuel menggunakan minyak-minyak nabati lainnya tersebut sebagai alternative dari minyak sawit dalam produksi biofuel, yang mengakibatkan penurunan permintaan dan harga minyak sawit.

Managemen Risiko
Perseroan tidak bisa mencegah penurunan harga terjadi, namun untuk meminimalkan risiko ini, maka Perseroan melakukan beberapa langkah kebijakan, yaitu:
  1. Melakukan Long Term Contract dengan beberapa key player dengan formula harga yang sudah disepakati bersama yaitu mengambil harga tender KPBN tertinggi, sehingga faktor diskon harga dari pembeli tidak terjadi pada waktu peak crop.
  2. Melakukan penjualan CPO forward lokal sebulan, dua bulan atau apabila memungkinkan tiga bulan ke depan untuk antisipasi terjadi penurunan harga yang diprediksi bisa terjadi pada bulan-bulan berikutnya.
  3. Menjual CPO ke pasar export dengan porsi yang lebih besar dari porsi lokal apabila harga cpo export lebih tinggi dari harga lokal, dan demikian sebaliknya.
Untuk menghadapi persaingan di dalam maupun di luar negeri dari Perusahaan yang juga memproduksi produk sejenis, langkah-langkah yang ditempuh oleh Perusahaan adalah :
  1. Menghasilkan produk CPO dengan kualitas yang baik dan sustainable serta traceable sampai ke Mill sehingga menimbulkan kepercayaan di mata pembeli terhadap produk yang kita hasilkan.
  2. Ketepatan delivery produk sesuai kesepakatan dalam kontrak yang merupakan salah satu sisi positif di mata pembeli.
  3. Pelayanan yang maksimal terhadap setiap keluhan atau informasi yang diminta oleh buyer oleh semua team yang terkait.
Risiko Kampanye Negatif

Kampanye negatif terkait dampak lingkungan, prinsip keberlanjutan, dan konflik sosial yang disebabkan oleh emisi karbon dari produksi CPO masih gencar dilakukan oleh beberapa organisasi internasional. Dalam kampanye tersebut, CPO dianggap sebagai penyebab utama dari fenomena pemanasan global, illegal logging, dan perubahan iklim. Praktik kampanye negatif tersebut dapat menyebabkan penurunan permintaan CPO secara global dan dapat memberi dampak negatif terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan dan kinerja Perseroan dan Perusahaan Anak.

Managemen Risiko

Untuk mengantisipasi risiko ini, Perseroan telah membentuk satu komite ESG yang bertanggungjawab untuk menjaga keseimbangan antara kepentingan masyarakat, lingkungan hidup, dan profitabilitas ekonomi yang berkelanjutan. Perseroan menerapkan praktetk-praktek efisien melalui konservasi keanekaragaman hayati, tanah dan air, dan memastikan kondisi yang aman dan stabil bagi seluruh karyawan dan masyarakat sekitar. Perusahaan melindungi hutan, lahan gambut, Hak Asasi Manusia dan bekerjasama dengan petani, organisasi non-pemerintahan serta pemangku kepentingan lainnya untuk melaksanakan prinsip-prinsip keberlanjutan.

Risiko perubahan nilai tukar mata uang asing

Meskipun Perseroan menggunakan Rupiah sebagai mata uang fungsional dan pelaporan keuangan, tetapi harga jual CPO berkorelasi dengan nilai tukar mata uang asing terutama USD. Fluktuasi nilai tukar mata uang Rupiah terhadap mata uang asing tersebut dapat mempengaruhi marjin keuntungan yang selanjutnya dapat memberikan dampak negatif kepada kinerja keuangan Perseroan dan Perusahaan Anak.

Managemen Risiko

Untuk mengurangi risiko nilai tukar uang asing, Perseroan selalu lakukan hedging kurs pada saat mengekspor CPO. Perseroan juga menghindari pinjaman bank dalam USD

Contact Us
(* Form Required)



PT. Sumber Tani Agung Resources Tbk

Office Tower Cambridge City Square LT.3 JL. S. Parman No.217
Medan 20152
Indonesia


Phone: +62 61 415 6262
Fax: +62 61 414 8866
Email: Corporate.secretary@sta.co.id


Copyrights © 2025 STA Resources. All rights reserved.