Sumber Tani (STAA) Cetak Kenaikan Laba 55 persen
JAKARTA, investor.id – Emiten kelapa sawit terintegrasi asal Medan, PT Sumber Tani Agung Resources Tbk (STAA), mencetak kenaikan laba bersih sebesar 55,2% secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp 656,73 miliar.
Head of Investor Relations Sumber Tani Agung Kevin Wijaya menerangkan, pertumbuhan laba STAA didorong oleh pendapatan yang meningkat sebesar 33,2% secara yoy menjadi Rp 3,59 triliun.
"Seluruh segmen usaha termasuk minyak sawit mentah (CPO), inti sawit (PK), dan minyak inti sawit (CPKO), menunjukkan tren positif selama periode ini," jelas dia dalam keterangan resmi, Selasa (22/7/2025).
Kinerja positif tersebut, demikian disampaikan Kevin, juga tidak lepas dari strategi hilirisasi STAA. Perseroan pun memproyeksikan, kinerja positif itu akan berlanjut sehubungan dengan beroperasinya pabrik refinery terbaru pada Juli 2025.
Fasilitas ini diyakini bakal menggenjot kapasitas produksi produk turunan kelapa sawit STAA dengan nilai tambah tinggi, yang sekaligus akan semakin memperkuat posisi STAA di pasar ekspor.
“Capaian di kuartal kedua ini menegaskan posisi kami sebagai perusahaan kelapa sawit yang tangguh dan siap tumbuh secara berkelanjutan,” sambung Kevin.
Di samping membukukan kenaikan laba bersih, kinerja operasional STAA juga cukup solid. Tercermin dari laba usaha yang tumbuh menjadi Rp 966,74 miliar dan EBITDA sebesar Rp 1,14 triliun.
Begitu pula dengan margin EBITDA yang tetap terjaga berkat efisiensi biaya dan optimalisasi proses produksi.
Sementara dilihat secara operasional, total produksi Tandan Buah Segar (TBS) emiten bersandi saham STAA ini mencapai 275.248 ton atau meningkat 4,8% yoy. Kontribusi kebun inti naik 4,4%, sedangkan plasma tumbuh 9,2%.
Kenaikan yield per hektar, masing-masing 4,5% di kebun inti dan 4,4% di plasma, mencerminkan efektivitas praktik agronomi berkelanjutan yang diterapkan perusahaan.
Dari sisi neraca, total aset STAA per 30 Juni 2025 tercatat Rp 8,35 triliun, naik dari Rp 8,08 triliun pada akhir 2024. Ekuitas turut tumbuh menjadi Rp 5,96 triliun.
Rasio utang terhadap aset (Debt to Asset Ratio) berada di level sehat sebesar 0,29, sementara rasio utang terhadap ekuitas (Debt to Equity Ratio) tercatat 0,40, mencerminkan struktur keuangan yang kokoh dan ruang ekspansi yang cukup luas.
Link: https://investor.id/market/404005/sumber-tani-staa-cetak-kenaikan-laba-55